Teman maya yang jauh di sana.. |
Irma, adalah salah satu teman yang dikenalnya lewat facebook. Kebetulan hobi mereka juga sama, yaitu menulis. Persahabatan keduanya makin dekat ketika keduanya sempat bertemu pada lomba menulis cerpen antar sekolah di kabupaten. Persahabatan mereka terus berlanjut, meski lewat internet.
Sudah beberapa minggu ini, Irma tidak pernah terlihat online. Ini adalah minggu yang keempat, Maya tidak bertemu dengannya. Pesan maupun komentar yang dikirimnya tidak pernah dibalas. Nomor handphone yang tertulis di profilnya juga tidak aktif.
Maya bertanya-tanya dalam hati, “Ada apa dengannya?” Apakah dia marah kepadaku.” Malam itu, belum ada jam 8 malam, Maya sudah mematikan komputernya dan ikut duduk-duduk bersama orang tuanya di ruang keluarga.
Melihat wajah Maya yang kusut, Pak Argo, ayahnya bertanya.
“Kamu kenapa, gak biasanya jam segini sudah selesai main internetannya.”
“Malas Pak,” jawab Maya sekenanya.
“Kok malas sih, biasanya dipanggil-panggil saja kamu nggak mau nengok,” sambung Ibunya.
“Pasti ada masalah sama teman di facebook ya, ” ledek ayahnya sambil tersenyum. “Masa hanya gara-gara facebook kamu jadi murung begitu,”
“Bapak dan mamaku tersayang. Maya nggak ada apa-apa. Lagi males aja.”
Pak Argo dan istrinya saling berpandangan mata. Kemudian keduanya tertawa.
“Ya sudahlah. Sini nonton TV saja,” kata Ibunya dengan lembut.
“Nggaklah Bu. Maya mau tidur saja.”
“Kok tidur sih. Baru jam 8 . Coba kamu cerita deh, tentang temanmu,” kata Pak Argo sambil mengecilkan volume televisinya.
“Teman yang mana Pak.” Pura-pura Maya mengelak.
“Itu loh, teman internetmu. Yang katanya kamu pernah ketemu. Si Irma.”
Maya menghela napas dan terdiam.
“Pak, Bu boleh nggak kalau besok pagi kita mencari rumah Irma. Sudah sebulan Irma nggak pernah nongol. Maya kuatir dia kenapa-kenapa.”
“Buat apa sayang. Dia kan cuma kamu kenal di internet.” Ibunya menambahkan. “Emangnya kamu tahu alamatnya.”
“Pak Bu, Irma bukan sekedar teman di internet. Coba kalau gak ada dia. Pasti tiap malam minggu, Maya keluar malam. Maya kangen Bu? Pokoknya besok anterin. Maya punya alamatnya kok.” Mata Maya berkaca-kaca.
Kedua orang tuanya hanya saling berpandangan kebingungan. Maya kemudian lari menuju kamarnya dan mengunci diri.
(bersambung)
No comments:
Post a Comment