Matahari yang menunggu
Birunya langit
Gumpalan awan putih
Gumpalan awan putih
kadang tipis
Matahari bersembunyi
Bukan lari
Di singgasananya yang sunyi
Sunyi tak berarti
Di hadapan lelaki
yang tak peduli pagi
Dengan pintu dan jendela terkunci
Berhari-hari..puluhan..ratusan..ribuan hari
Tak ada yang perlu dilihat lagi
Matahari itu merasa sunyi
Merasa tak tak berarti
Berharap sedikit dipuji
Dari lelaki yang selalu sendiri
Yang boleh jadi
Memiliki cahaya yang abadi
Matahari itu ingin dipuji
Atas segala sinarnya yang "dikira" abadi