Sunday, December 11, 2011

Cinta Pertama

melihatmu..terasa jiwa melayang
mengingatmu..terasa jiwa terbang
mencintaimu... mimpiku pasti 'kan terwujud
mencintaimu...ku tak terkendali

detik-detik..waktu terus berlalu
kisah itu telah semakin pudar
dan akhirnya seperti tak berbekas
mungkinkah terulang

saat kembali bertemu
hatiku seperti ditusuk sembilu
kisah itu semakin hadir
dan terasa seperti nyata

kusadari cinta pertama tak pernah hilang
meski tak mungkin terulang kembali
dan...
tak boleh terjadi

Semarang, 11 Desember 2011
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 5:16 PM

Tak Ada Kegagalan Bagi Pemenang

Bayi yang terlahir langsung menangis..Ada apakah gerangan? Apakah senang melihat dunia yang terang? Ataukah bersedih...oo beginikah dunia yang sebenarnya. Lebih nyaman rasanya di rahim ibu...

Tapi bayi tersebut yang tidak menyalahkan siapa-siapa. Tidak juga Bapaknya...yang entah di mana manakala Sang Ibu berjuang melahirkan dirinya dengan mempertaruhkan nyawa..
Bayi tidak pernah mengeluh dalam menjalani hidupnya..belajar tengkurap..duduk..berdiri..jalan..dan akhirnya berlari dijalaninya tanpa kenal putus asa..
Jatuh..bangun adalah hal biasa baginya..
Hari demi hari dijalani..masuk sekolah..dari SD..SMP..SMA..Universitas dan akhirnya menjadi manusia dewasa..
Dan masalah demi masalah terus melandanya..Apakah dia akan menjadi seorang anak yang selalu mengeluh karena diganggu temannya..ataukah mengeluh karena banyak PR yang harus diselesaikan..ataukah seperti mahasiswa yang menyalahkan dosennya manakala dia gak lulus-lulus..
Mungkinkah dia bisa kembali seperti bayi atau anak kecil..yang tak pernah menyerah berhenti belajar ..segera bangkit saat terjatuh..kembali terbangun saat belajar naik sepeda..
Bagi seorang juara tidak ada kata gagal..hemm kegagalan hanyalah langkah awal menuju kesuksesan..
Di dalam kegagalan banyak peluang yang dapat dimanfaatkan sehingga membuat dia memperoleh kesuksesan  yang berlebih..
Pada dasarnya tiap manusia mempunyai kemampuan memperbaiki dirinya..hanya jiwa-jiwa yang kerdil yang akan menyerah..manakala dia mengalami kegagalan

Semarang, 11 Desember 2011
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 7:01 AM

Friday, December 2, 2011

BALADA SEORANG LENGGER

BALADA SEORANG LENGGER

Penulis: S. Gilangtresna, Setijanto Salim, Agus Pribadi, dkk., 

Kategori: Kumpulan Cerpen

ISBN: 978-602-225-187-3

Terbit: November 2011

Tebal: 198 halaman

Harga: Rp. 42.000,00 

Deskripsi:

Masyarakat yang maju adalah masyarakat yang beraksara atau masyarakat yang tingkat literasinya tinggi. Dalam masyarakat yang demikian kehidupan kesusastraan berkembang pesat karena kesusastraan telah menjadi kebutuhan mendasar.
Dalam kesadaran ini buku kumpulan cerita pendek BALADA SEORANG LENGGER diterbitkan. Antologi yang berisi 19 cerpen ini semuanya mewakili latar belakang Banyumas Raya, baik dalam arti wilayah maupun budayanya. Dan cukup berhasil. Baik cita rasa, pengaruh tata nilai, maupun nuansa kebanyumasannya sangat terasa.
Ciri khas kelokalan Banyumas sekaligus menjadi salah satu kekuatan antologi ini. Sekarang, ketika globalisasi juga sudah lama merambah dunia sastra, maka unsur lokalitas menjadi hal yang dirindukan.
Cerpen yang baik adalah cerpen yang berhasil menanamkan kesan mendalam bagi pembacanya. Bila demikian, maka ke-19 cerpen dalam antologi ini, yaitu
1. Benteng Pendem (Agus Pribadi);
2. Makam Tanpa Nama (Nenny Makmun);
3. Pongkor-pongkor Tua ( H.A. Wahyudi);
4. Rawuhan (Setijanto Salim);
5. Batu Bisu (Sunarno Sahlan);
6. Jelmaan Dewi Supraba (Meshy Darmayanti);
7. Sepeda untuk Bapak (Unggul Tri Aji);
8. Darah Keadilan (M.N. Kelana);
9. Balada Seorang Lengger (S. Gilangtresna);
10. Kesetiaan Bulan (Bunda Seno alias Prajna Bhadra);
11. Tawur Banyu (Lentera Fajar);
12. Bukan Sketsa Biasa (Sutantinah);
13. Kerling Sang Penari Lengger (Alfarie El Ars);
14. Kerinduanku Terkoyak (Singgih Swasono);
15. Kubunuh Kau dengan Keperawananku (Arsyad Riyadi); 
16. Cinta Antara Dua Huruf “O” (Siwi Mars Wijayanti);
17. Ketoprak Tobong (Agustav Triono);
18. Katresnan Sakjeroning Segara (Indah Prihati); dan
19. Banyu(E)Mas (Mastiyok Pamungkas),

semuanya, dengan kekuatan dan ciri masing-masing, mengesankan. Tentu kesan yang ada bertingkat-tingkat.
Kepengarangan adalah sebuah proses menuju kematangan, proses yang tidak boleh selesai, laksana jalan tiada ujung. Masyarakat akan setia mengikuti proses kepengarangan ke-19 cerpenis ini menuju puncak. Selamat berkarya, Indonesia menanti karya-karya kalian!

Sumber : http://www.leutikaprio.com/produk/11027/kumpulan_cerpen/1111344/balada_seorang_lengger/11071643/s_gilangtresna_setijanto_salim_agus_pribadi_dkk
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 4:59 PM

Friday, October 14, 2011

Cinta dan Fisika

Saat kelas satu kita dikenalkan dengan pengertian besaran dan satuan..
Tahukah kawan..cinta bukanlah besaran..dan cinta tidak punya satuan..
"Loh..apa hubungannya dengan Fisika. Kalau cinta bukanlah besaran?" teman-temanku bertanya.
Seberapa besar cinta kita..berapa nilainya. 10..100..1000..1000000.....3.108 seperti nilai kecepatan cahaya..tidak bisa..cinta adalah tanpa batas..
Apakah ada alat ukur cinta? Pakai dinamometer, neraca O'haus..jangka sorong..ataukah cukup pakai gelas pancur..
Cinta bisa diukur dengan kesetiaan..dengan kepedulian..dengan kebersamaan..tapi apakah kesetiaan, kepedulian dan kebersamaan dapat dinyatakan dengan angka?

Setelah materi besaran, satuan dan pengukurannya..kalian belajar mengenai suhu dan pengukurannya. 
Cinta itu panas..hm tapi ada yang mengatakan cinta itu dingin (mungkin karena dia tidak membalas cintamu kawan)..jadi hatimu beku..kalau sudah sangat dinginnya..pakai alkohol sebagai pengisi termometernya.
Cinta itu panas dingin..wah kayak suhu saja..derajat panas dinginnya benda..

Bisakah cinta dikonversi..seperti suhu dalam Celcius, Reamur, Fahrenheit atau Kelvin...
Cinta banyak jenisnya..cinta pada Tuhan, pada orang tua, pada binatang, pada tumbuhan, pada teman, pada dunia...dll..tapi itu bukan konversi ya..ataukah saling berhubungan?

Selanjutnya kita dikenalkan dengan massa jenis..perbandingan massa dengan volumenya...
Cinta itu apa..tapi yang jelas jika cinta kita besar maka siap-siaplah dibawah menjadi tumpuan bagi yang lain...jika cinta kita kecil..siap-siaplah untuk melayang..tanpa arah

Cinta bukan zat padat, cair atau gas...
Tapi cinta bisa pejal..kuat terikat..sekaligus bebas berkelana menyebarkan energinya..

bersambung disik..materi selanjutnya mandan lupa (pura-puranya)
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 6:46 AM

Tuesday, October 11, 2011

Kacaunya Hasil Penerjemahan Google Translate

Sebenarnya penerjemahan dengan menggunakan mesin sudah berlangsung lama, sejak adanya softaware penerjemah seperti transtool. Transtool banyak dipakai karena kemudahannya dan sangat cepat dalam menerjemahkan, baik teks yang diketikkan langsung di program transtool trus klik translate maupun menerjemahkan suatu file.
Kalau dibaca langsung, hasil terjemahan yang dihasilkan terasa kaku dan seringnya tidak mempunyai makna yang sama dengan yang diinginkan oleh penulis aslinya (bahasa sumber). Fenomena yang sekarang menarik adalah munculnya google translate yang bisa menerjemahkan suatu konten dalam berbagai bahasa yang diinginkan.
Seberapa tepat hasil penerjemahan menggunakan mesin (google translate)menjadi bahan utama dalam tulisan ini.
Saya ambilkan suatu teks bidang Sains

Flash Animations for Physics

We have been increasingly using Flash animations for illustrating Physics content. This page provides access to those animations which may be of general interest. The animations will appear in a separate window.
The animations are sorted by category, and the file size of each animation is included in the listing. Also included is the minimum version of the Flash player that is required; the player is available free from http://get.adobe.com/flashplayer/.
In addition, I have prepared a small tutorial in using Flash to do Physics animations. It contains screen shots and embedded Flash animations, so the file size is a 173k. You may view it in a separate window at http://faraday.physics.utoronto.ca/PVB/Harrison/Flash/Tutorial/FlashPhysics.html.
LInks to versions of these animations in other languages, other links, and license information appear towards the bottom of this page.

.....

Classical Mechanics
Displacement and Distance
A simple animation showing the difference between the distance and the displacement. Requires Flash 5; file size is 5k. View
Classical Mechanics
Constant Acceleration
1-dimensional kinematics of a body undergoing constant acceleration. Includes visually integrating the acceleration and velocity graphs, and visually differentiating the position and velocity graphs. Requires Flash 6; file size is 30k. View

Diambilkan dari : http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/. Download tanggal 11/10/2011 jam 04.00

Hasil Terjemahan dari Google Translate
Kami telah semakin menggunakan animasi Flash untuk menggambarkan konten Fisika. Halaman ini menyediakan akses kepada mereka animasi yang mungkin kepentingan umum. Animasi akan muncul di jendela terpisah.
Animasi diurutkan berdasarkan kategori, dan ukuran file animasi masing-masing termasuk dalam daftar. Juga termasuk adalah versi minimum pemain Flash yang diperlukan; pemain tersedia bebas dari http://get.adobe.com/flashplayer/ 
...
Mekanika klasik
Pemindahan dan Jarak
Sebuah animasi sederhana yang menunjukkan perbedaan antara jarak dan perpindahan tersebut. Memerlukan Flash 5; ukuran file 5k. Lihat
Mekanika klasik
Percepatan Konstan
1-dimensi kinematika tubuh mengalami percepatan konstan. Termasuk mengintegrasikan visual grafik percepatan dan kecepatan, dan secara visual membedakan posisi dan grafik kecepatan. Memerlukan Flash 6; ukuran file 30k. Lihat

Coba bandingkan dengan teks aslinya. Lebih mudah memahami teks asli atau hasil terjemahannya dari google translate..
Analisa menyusul..
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 4:15 AM

Monday, October 10, 2011

Apresiasi Sastra Indonesia

KESUSASTRAAN
Kesastraan berasal bahasa sanskerta, susastra.
Su = bagus, indah
sastra = buku, tulisan, atau huruf
Susastra = tulisan atau teks yang bagus atau tulisan yang indah.

Pengertian yang lebih luas, kita temukan dalam kamus KBBI (1994), bahwa yang dimaksud dengan kesusastraan adalah sebagai berikut :
1. seni mencipta suatu karya tulis yang indah bahasanya
2. karangan-karangan yang berupa karya sastra
3. pengetahuan yang bertalian dengan seni sastra
4. buku-buku yang termasuk lingkungan seni sastra

Istilah sastra mencakup dua hal, yakni sastra sebagai ilmu dan pengetahuan.
1. Seni Sastra
Sastra merupakan salah cabang seni di samping seni lukis, seni tari, dan seni musik.
Ciri-ciri sastra adalah menggunakan bahasa sebagai mediumnya dan gaya penyajiannya "indah" atau tertata dengan baik. Ada pula yang memberikan ciri bahwa sastra bersifat imajinatif, yakni hasil renungan, khayalan, dan perasaan yang diwujudkan dalam kata-kata yang menimbulkan pesona tertentu bagi pembacanya.
2. Ilmu Sastra
Ilmu sastra adalah pengetahuan yang menyelidiki secara sistematis dan logis mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan karya sastra.
Ilmu sastra terbagi menjadi empat cabang, yaitu teori sastra, sejarah sastra, kritik sastra, dan filologi (aspek budaya).

Fungsi Sastra :
1. Fungsi rekreatif (Delectare)
Di sini seseorang dapat memperoleh kesenangan atau hiburan.
2. Fungsi didaktif (Decore)
Di sini seseorang dapat memperoleh pengetahuan tentang seluk-beluk kehidupan manusia dan pelajaran tentang nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang ada di dalamnya.

Jenis-jenis sastra
1. Prosa
2. Puisi
3. Drama

SEJARAH SASTRA INDONESIA
Sastra Indonesia, secara garis besar terbagi menjadi dua periode, yaitu periode sastra lama dan periode sastra baru atau modern.

A. Sastra Lama/Klasik/Tradisional
Ciri-ciri :
a. Nama penciptanya tidak diketahui
b. Pralogis atau cerita-ceritanya banyak diwarnai oleh hal gaib
c. Banyak menggunakan kata-kata baku, seperti alkisah, sahibul hikayat, menurut empunya cerita, konon, dan sejenisnya
d. Peristiwa yang dikisahkan berupa kehidupan istana, raja-raja, dewa-dewa, para pahlawan, atau tokoh-tokoh mulia lainnya
e. Berkembang secara lisan
Jenis-jenis sastra lama : mantra, pantun, pantun berkait, talibun, pantun kilat, gurindam, syair, peribahasa, teka-teki, fabel, legenda, dan hikayat.

B. Sastra Baru
Sastra baru dimulai pada zaman tahun '20-an.
Ciri-ciri :
1) Temanya tentang kehidupan masyarakat sehari-hari
2) Telah mendapat pengaruh dari kesusastraan Barat
3) Pengarangnya dinyatakan dengan jelas
Dari tahun '20-an sampai sekarang, para ahli menggolongkan menjadi beberapa angkatan berikut ini.
1. Angkatan '20-an atau Angkatan Balai Pustaka
Contoh : novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar dan novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli.

2. Angkatan '30-an atau Angkatan Pujangga Baru
Contoh : Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana (STA), Kumpulan puisi Nyanyi Sunyi dan Buah Rindu karya Amir Hamzah, dan kumpulan puisi Rindu Dendam karya J.E Tatengkeng.

3. Angkatan '45/Angkatan Chairil Anwar
Pengarang yang terkenal, di antaranya Idrus, Usmar Ismail, Rosihan Anwar, El-Hakim, dan Amir Hamzah. Dua karya yang terkenal adalah Atheis karya Achdiat Kartamiharja dan Dari Ave Maria Jalan Lain ke Roma karya Idrus.

4. Angkatan '66
Angkatan '66 dicetuskan oleh H.B. Jassin melalui bukunya yang berjudul Angkatan '66.
Pengarang yang produktif, antara lain : Taufik Ismail, Mansur Samin, dan Bur Rasuanto. Contoh dua karya yang diterbitkan angkatan ini adalah Pagar Kawat Berduri karya Toha Mohtar dan Tirani (kumpulan cerpen) karya Taufiq Ismail.

5. Angkatan '70-an
Kebanyakan karya-karya sastra angkatan ini tidak menekankan makna kata. Para kritikus sastra menyebutnya sebagai jenis sastra kontemporer.

6. Angkatan '80-an

7. Angkatan Reformasi

8. Angkatan 2000

Sumber : Kosasih, E. 2008. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta : Nobel Edumedia.
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 5:42 AM

Sunday, October 2, 2011

Arjuna Mencari Cinta (Tamat)

Pada bagian terdahulu diceritakan, bahwa majikan lama dari Arjuna mempunyai anjing lagi yang bernama Lesmana. Sekarang kita lihat bagaimana keadaan Arjuna.

Arjuna, masih menjalani kehidupannya dengan majikan barunya yang sudah tua dan hidup dalam kemiskinan. Meskipun demikian, Arjuna sangat bahagia. Justru dengan keadaannya sekarang, telah menempa Arjuna menjadi anjing yang kuat dan bertambah cerdas dalam menghadapi segala macam tantangan kehidupan. Dia bukanlah Arjuna dulu.

Berbeda dengan Arjuna yang bertambah kuat, sang Majikan  semakin tua semakin lemah dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Di hari itu, hari yang begitu panas. Matahari tepat di ubun-ubun, Arjuna dan majikannya masih berjuang mencari sisa-sisa makanan. Lelaki tua itu berjalan tertatih-tatih dibantu dengan tongkat bambunya. Arjuna berjalan mengiringinya. Mereka akhirnya beristirahat di bawah pohon yang rimbun di pinggir sungai. Setelah makan ala kadarnya, keduanya tertidur dengan pulas.

Matahari telah condong ke barat, manakala sang Arjuna terbangun. Dia bangkit dan dilihatnya majikannya masih terbaring dengan menyisakan senyum di bibirnya. "Kasihan sekali majikanku." Pikirnya. "Seharusnya dia mau tinggal di panti-panti sosial. Tapi, setiap ada razia, dia selalu memintaku untuk melindunginya. Aku akan menggonggong sekeras-kerasnya dan memamerkan gigiku yang tajam.  Kadang aku juga  mendorong dia agar cepat masuk ke dalam gorong-gorong untuk bersembunyi."

Kemudian Arjuna  turun di sungai. Mandi sambil minum sepuas-puasnya. Setelah kembali dilihatnya majikannya masih tertidur. Kemudian di sentuhnya tangan majikannya, sang majikan tetap terdiam. "Tuan, bangun. Hari sudah sore," bisiknya. Tetapi sang Majikan tetap terdiam. Arjuna tersentak kaget. Tidak ada desah nafas yang terdengar dari majikannya. Sang Arjuna mundur..dan dia akhirnya tersadar bahwa lelaki itu tertidur untuk selamanya.

"Tuan, bangun. Jangan tinggalkan aku!" Digoyang-goyangkan tubuh majikannya. Arjuna melolong panjang menyayat hati. Penduduk seantero kota terbangun. Ramai-ramai mereka mencari sumber lolongan itu sambil membawa berbagai senjata tajam. Orang-orang semakin mendekat. Arjuna yang ketakutan, kemudian lari meninggalkan majikannya. Lari sekencang-kencangnya sambil menahan rasa sedih yang teramat di dada. Dalam kelelahannya, Arjuna berhenti. Duduk sambil menyimpan isakannya. Dia termenung lama, seluruh tubuhnya lemas..matanya tertutup. Hilang semangat.

************
Arjuna tersadar kembali. Segera dia lari sekencang-kencangnya kembali ke tempat majikannya meninggal. Tiba di sana, dia tidak menemukan apa-apa. Berkeliling dia menyusuri pinggiran sungai, sampai akhirnya dia melihat tanah gundukan yang masih merah. Pasti ini kuburan majikannya. Dilihatnya sebuah tongkat bambu, tertancap sebagai tanda siapa yang dikuburkan di sana.

Sepanjang waktu Arjuna, menunggui makam majikannya. Siang hari, dia pergi berkeliling kota mencari makanan ala kadarnya. Malam hari tidur di samping makam majikannya. Hawa dingin tak terasakan, baginya tinggal bersama majikannya adalah segalanya.

Di tempat lain, majikan lama masih mengenang masa lalunya bersama Arjuna. Untung saja, Lesmana anjing barunya  bisa mengurangi rasa rindunya pada Arjuna. Dan Lesmana, akhirnya pun tahu bahwa majikannya itu tidak bisa melupakan anjingnya yang bernama Arjuna. Lesmana berjanji, akan berusaha mencari Arjuna. Dia yakin, anjing yang ditemuinya beberapa waktu lalu adalah Arjuna.


Hingga pada suatu ketika, saat Lesmana dan majikannya berjalan-jalan di taman kota. Mereka melihat ada seekor anjing yang kumuh sedang mengais-ais tempat sampah. Lesmana teringat, di tempat itulah pertama kali, dia diberi roti oleh seseorang yang menjadi majikannya sekarang.  Anjing itu tiba-tiba mendongakkan kepalanya. Matanya beradu pandang dengan Lesmana. Keduanya saling menatap, seolah-olah pernah bertemu satu sama lain. Lesmana mengenalinya.

"Ya..itu pasti Arjuna," bisiknya. Lesmana pun lari mendekati anjing tersebut. Anjing tersebut kaget. Sontak dia pun menatap tajam Lesmana. Bulu-bulunya berdiri, dan dia menggonggong keras. Lesmana pun tak mau kalah. Majikannya yang sedang melamun, tersentak mendengar gonggongan mereka. Lantas dia mendekat mereka.

"Ada apa Lesmana!" teriaknya.
Lesmana hanya menjawab dengan gonggongan yang lebih keras lagi. Tiba-tiba anjing itu berlari meninggalkan Lesmana dan majikan. Lesmana mau mengejarnya, tetapi sang Majikan menahannya.
"Siapa dia Lesmana!" teriaknya lagi. "Apakah kamu mengenalnya?"
Lesmana menjawab, "Apakah Tuan tidak mengenalinya? Dia yang mengenali kunci Tuan waktu dulu. Aku yakin dia Arjuna."

"Arjuna! Oh Tuhan, mengapa aku tidak mengenalnya. Betapa bodohnya aku. Tapi di mana laki-laki tua yang menjaganya?
"Ayo Lesmana, kita cari dia."


Seharian penuh, mereka mencari Arjuna. Tapi tak ada hasilnya, mereka pun akhirnya pulang.

Di mana sebenarnya Arjuna. Sang Arjuna sebenarnya melihat kalau majikan lamanya mencari dia.  Tapi dia lari sekencang-kencangnya dan bersembunyi di dalam gorong-gorong kota. Salah satu tempat yang aman, saat dia dikejar petugas razia dari dinas sosial. Saat matahari nyaris tenggelam, sang Arjuna naik dan kembali ke pemakaman majikannya. Dan tidur dengan lelapnya. Dalam tidurnya, Arjuna bermimpi bahwa majikannya yang miskin hidup kembali. Dia terbangun ketika dalam mimpinya majikan lamanya membawa dia, sedangkan majikan yang baru tidak bisa menahannya dan hanya duduk menangisi kepergian Arjuna.
*************
Di tempat lain, Lesmana dan majikannya mencari strategi bagaimana agar bisa menemukan Arjuna. Tepat di hari minggu pagi,  mereka mengintai  taman kota. Lama menunggu, Arjuna tak kunjung tiba. Saat matahari mulai menaik, mereka melihat ada seekor anjing mendatangi tempat sampah di ujung taman. Ya..itu Arjuna. Melihat Arjuna mencari makanan, dengan mengorek-orek tempat sampah membuat sang Majikan meneteskan air matanya. Tapi dia harus menahan diri jangan sampai Arjuna mengetahui kalau sedang diamati. Kurang lebih setengah jam, sang Arjuna meninggalkan tempat itu. Lesmana dan majikannya membuntuti dengan hati-hati.

Akhirnya sampailah Arjuna di pohon besar, tempat dia biasa berteduh bersama majikannya. Tempat majikannya meninggal dulu. Hari yang panas. Arjuna mandi sambil minum sepuas-puasnya. Kembali sang Majikan meneteskan matanya. Arjuna naik, kemudian menyusuri pinggiran sungai dan langsung tiduran di dekat gundukan tanah, makam majikannya.

"Oh, ternyata lelaki tua itu telah mati. Dan Arjuna sangat setia kepadanya." begitu pikiran majikan Lesmana.
" Ya..aku tahu apa yang harus kulakukan."

Pelan-pelan Lesmana dan majikannya mendekati Arjuna. Arjuna yang melihat kedatangan keduanya, hanya memandang sejenak dan meneruskan tidurnya.

Sang Majikan mendekatinya dan berkata, " Arjuna, kembalilah bersamaku. Biarkan majikanmu tidur tenang di sini."
Arjuna membuka matanya dan menjawab, "Maaf Tuan, jiwaku sudah ada di sini. Hidup matiku adalah untuk majikanku."

Lama keduanya terdiam. Lesmana pun hanya diam. Tak berani dia mencampuri urusan keduanya. Waktu terus berlalu. Kesunyian itu pecah, saat sang Majikan berkata lagi.
"Arjuna, saya punya ide yang baik buat kamu."
"Katakan saja Tuan."
"Begini Arjuna, bagaimana kalau kuburan majikanmu dibongkar kembali. Kemudian kita pindahkan ke tempat yang lebih layak. Kamu pun bebas jika ingin mengunjunginya."

Arjuna membuka matanya, dan berkata, "Tetapi tuan...aku sudah nyaman hidup seperti ini. Hidup beralaskan bumi dan beratap langit yang indah."
Sang Majikan tersenyum dan berkata.
"Arjuna, hidupmu sudah sangat menderita. Tidak tahukah kamu, betapa dadaku nyeri melihat kamu bersusah payah mencari makan. Mengais-ngais sisa-sisa makanan. Mandi dan minum di sungai. Tubuhmu sudah sedemikian kurusnya."
"Tuan, saya sudah terbiasa seperti ini. Aku memang ditakdirkan hidup menderita."
"Bukan takdir Arjuna. Kamu bukanlah Arjuna dalam cerita mahabarata yang hidup menderita bersama saudara-saudaramu. Sama halnya dengan Lesmana. Lesmana bukanlah adik Sri Rama yang harus tahan menderita dalam pembuangan." Sang Majikan tersenyum.

"Kalian berdua adalah anjingku yang setia. Anjing yang membawa kebahagiaan. Arjuna, pulanglah bersamaku. Besok kita pindahkan makam majikanmu."

Akhirnya, Arjuna dan Lesmana tinggal bersama-sama sang Majikan. Makam majikan Arjuna pun dibongkar, dan dipindahkan ke pemakaman kota, berjejer secara terhormat dengan makam-makam yang lain.
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 5:38 PM

Thursday, September 29, 2011

Arjuna Mencari Cinta (Bagian kedua)

Pada bagian terdahulu diceritakan, bahwa sang Arjuna akhirnya memilih untuk tinggal bersama majikan barunya yang miskin. Meski hidup dalam kekurangan, sang Arjuna hidup bahagia. Baginya kemewahan tidak bisa menggantikan kebahagiaan yang didapatkan.

Di tempat lain, mantan majikan Arjuna, begitu kehilangan anjing kesayangannnya. Di menyadari, bahwa anjingnya itu kurang mendapatkan perhatian langsung darinya. Segalanya pembantu yang menyiapkan. Dari memandikan, memberi makan sampai menata kamar tidur sang Arjuna. Dia sendiri hanya sesekali ketemu Arjuna, yaitu malam hari ketika Arjuna akan tidur dan pagi hari sebelum berangkat kerja. Dan seminggu sekali berjalan-jalan di taman kota. Itu pun kalau di tidak ada acara ke luar kota atau ada lemburan.

Di hari minggu, sang majikan pergi ke taman kota. Di sana, dia duduk termenung di bawah poon beringin tua, tempat dia biasa bermain-main dengan Arjuna dulu. Sesekali Arjuna berlari-lari mengejar kucing ataupun mengejar anak-anak kecil yang menggodanya. Tapi itu dulu. "Arjuna, di manakah kau berada? Aku begitu kehilanganmu. Maafkan aku yang tidak bisa menjagamu." Begitulah. Pikirannya terus melayang-layang.

Tiba-tiba dia melihat seekor anjing yang begitu kumuh, sedang asyik mengais-ngais tempat sampah. Dia berpikir, betapa kasihannya anjing itu.
Padahal sebelumnya, dia tak pernah peduli dengan anjing-anjing liar yang ditemuinya. Arjuna pun, dia daptkan secara khusus, melalui lelang yang diperolehnya dengan harga tinggi. Semakin dia memperhatikan anjing kumal itu, semakin kuat ingatannya mengenang Arjuna.
" Apakah Arjuna juga seperti anjing itu. Susah payah mencari makanan."

Dihampirinya anjing itu dan tangannya mengambil sesuatu dari tas yang dibawanya.

"Makanlah roti ini, jangan mencari sisa-sisa makanan yang banyak penyakitnya," sapanya.

Anjing itu menatap dirinya dengan penuh keheranan.

"Bagaimana mungkin ada orang yang begitu baik padaku. Apalagi orang ini, tampak kaya. Pakaiannya rapi. Penampilannya penuh pesona. Cuma wajahnya saja yang kelihatan murung."

"Makanlah?" kembali orang tersebut menawari.

Kemudian, dengan lahapnya roti tersebut di makan. Tak pernah ia menikmati  makanan yang begitu enak. Lelaki itu pun akhirnya pergi.

Sampai di depan gerbang rumah, lelaki itu kebingungan. Ternyata, segembok kunci rumahnya hilang. Betapa cerobohnya. Dari dulu dia memang tidak pernah memikirkan apa itu kunci. Selalu ada pembantu yang membukakan pintu untuknya. Tapi sejak musibah kebakaran dulu, dia tidak punya pembantu lagi. Rumahnya pun tidak semewah dulu.
"Jangan-jangan tertinggal di taman. Atau jatuh di jalan."
Laki-laki itu bergegas pergi dan menyusuri jalanan, tapi tidak menemukan apa-apa. Sampai di taman, dia bolak-balik mencari, kunci itu juga tidak ditemukan. Dengan lunglai dia pulang.

Sampai di rumah, alangkah terkejutnya dia. Ada seekor anjing yang duduk di depan gerbang. Sepertinya ia pernah melihat anjing itu.

"Bukankah itu anjing yang ada di taman tadi. Bagaimana bisa sampai di sini?" pikirnya dengan penuh keheranan. Di dekatinya anjing itu. Dia lebih kaget lagi, ternyata di mulut anjing itu ada segembok kunci rumahnya.

Laki-laki itu kemudian bertanya,"Di mana kamu menemukan kunciku. Dan bagaimana kamu bisa menemukan rumahku?"
"Tuan, aku menemukan kunci itu di taman tadi. Tak sengaja aku lewat bangku tempat Tuan duduk. Dan kutemukan kunci ini. Aku berpikir, mungkin ini kunci Tuan yang terjatuh."

"Bagaimana caranya kamu bisa sampai ke sini?" desak laki-laki itu.

"Sepanjang jalan aku menanyakan pada siapapun yang kutemuo. Tapi tidak ada yang tahu. Sampai akhirnya ada seekor anjing yang memberitahuku siapa pemilik kunci ini."

Lelaki itu terdiam. Pikirannya kembali melayang.

"Mungkinkan Arjuna yang ditemui anjing ini. Bagaimana bisa dia ada di sekitar sini."

"Ini Tuan, kuncinya."

Laki-laki itu tersenyum. Kemudia berkata, "Terima kasih. Oh ya..maukah kamu tinggal bersamaku. Kuberi kamu sebuah nama yang indah, yaitu Lesman."

Akhirnya anjing tersebut tinggal bersama laki-laki tersebut. Baginya anjing tersebut dianggap sebagai pengganti Arjuna.
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 9:08 PM

Friday, September 23, 2011

Arjuna Mencari Cinta

Ide penulisan cerita ini berawal saat saya membaca sebuah buku motivasi di perpustakaan daerah Purbalingga..terkesan aku akan ceritanya..dan akhirnya kutuliskan kembali ...begini ceritanya..

Namaku Arjuna. Aku adalah seekor anjing, yang kata majikanku, aku sangat pintar, lucu, setia , dan sangat tampan.
Majikanku seorang yang sangat kaya. Rumahnya besar, dilengkapi dengan taman dan kolam di belakang rumah.
Setiap hari, aku dimandikan, lengkap dengan sabun dan sampo yang wangi. Makananku bergizi tinggi. Tak pernah lupa dengan daging segar dan dilengkapi dengan susu segar.

Hingga pada suatu hari, rumah majikanku terbakar. Api tiba-tiba menyala dari ruang tengah dan cepat merambat ke seluruh bagian rumah. Seisi rumah panik. Masing-masing lari menyelamatkan diri.
Aku yang ketakutan, lari sekencang-kencangnya. Aku terjatuh. Tak berdaya. Begitu lemah. Kumal. Perut keroncongan. Aku menggigil kedinginan.
"Apakah sampai di sini hidupku." pikirku. Aku pasrah.
Antara sadar dan tidak, kurasakan ada seseorang yang membopongku. Aku tertidur.
Saat kusadar, kudapati diriku berbaring di atas tumpukan jerami.
Di hadapanku, tampak seorang laki-laki tua. Dia sedang membuat api, agar ruangan menjadi terang dan tetap hangat.
Dia tersenyum. Kemudian dia mengambil sepiring nasi dengan lauk tempe. Dia menyuapiku. Kurasakan nikmat sekali. Mungkin aku sudah terlalu lapar.
Sejak saat itu, aku tinggal bersama lelaki tua itu.
Tiap hari, aku diajak berkeliling kota, mencari sesuap nasi. Kalau mandi di sungai yang mengalir di pinggir kota. Kalau malam tiba, kami pulang. Dan dia memelukku sepanjang malam.
Kehidupanku berubah drastis. Meski demikian, aku sangat bahagia. Selain masih diberi kehidupan, majikan baruku sangat tulus menyayangiku.

Hingga suatu hari, saat aku sedang berjalan menyusuri kota bersama majikan tuaku. Tiba-tiba ada yang memanggilku. Aku terkejut dan sangat senang. Ternyata dia majikan lamaku. Aku hendak berlari menemuinya..tapi majikan baruku memegang diriku.
Akhirnya..kedua majikanku bertengkar memperebutkanku. Aku jadi bingung dan serba salah. Orang-orang ramai berdatangan dan akhirnya kasusku di bawah ke pengadilan.

Sidang dibuka di pengadilan. Kedua majikanku, masing-masing ngotot untuk mendapatkan diriku. Hingga akhirnya tuan Hakim memutuskan agar aku yang memilih. Aku bingung..membisu. Ruang sidang hening. Kedua majikanku memandangku dengan penuh harap.
Akhirnya, kudatangi majikan lamaku, sambil berkata,"Mungkin, Tuan telah memberikanku kemewahan. Tetapi lelaki tua itu telah memberikan hidupku. Dia yang telah menyelamatkan nyawaku, saat musibah dulu."
Kemudian, aku berlari dan memeluk majikan baruku.


Pesan : 
"Kemewahan tidak selalu membawa ke arah kebahagiaan. Kesederhanaan dan cinta tulus itulah kuncinya."
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 10:32 AM

Arti Hidup Manusia

Entah dari mana kudengar cerita ini..yang jelas aku ingin menuliskan kembali. Dari buku Anand Khrisna kalau gak salah, sebuah cerita cina kuno.
Pada saat Tuhan menciptakan manusia, konon para malaikat protes. "Paling-paling manusia itu rewel, dan suka bikin masalah." begitu katanya. Begitu manusia dilahirkan..mereka langsung minta ini-minta itu. Pertama kali, karena lapar dia minta mie instan. Tuhan pun menyanggupinya. Dan dia diberi jatah hidup 30 tahun.
Kemudian karena bosan makan mie instan, mereka ingin bertani. Tuhan pun memberikan dia sawah. Pagi sampai sore hari, mereka berangkat ke sawah. Malam capek, tidur dengan pulasnya. Hari-berganti hari, mereka merasa bosan dan capek, sehingga minta kepada Tuhan agar ada yang membantunya.
Akhirnya Tuhan pun, menciptakan kerbau agar membantu manusia untuk membajak sawahnya. Kerbau diberi jatah umur 20 tahun. Ternyata si kerbau pintar. Dia bilang, "Tuhan, saya gak mau membantu manusia selama 20 tahun. Cukup 10 tahun saja saya hidup. Yang 10 tahun umurku, berikanlah pada manusia." Tuhan pun menyanggupi, sehingga umur manusia menjadi 40 tahun.
Diberi kerbau, manusia pun gak puas. Di rumah merasa tidak aman, sehingga minta pada Tuhan agar ada yang menjaga rumahnya. Tuhan pun menyanggupi, dengan memberikan dia seekor anjing. Anjing tersebut diberi jatah umur 20 tahun. Tetapi, sama seperti kerbau, anjing tersebut hanya minta 10 tahun dan sisa umurnya diberikan pada manusia. Sehingga umur manusia bertambah menjadi 50 tahun.
Mengerjakan sawah sudah dibantu oleh kerbau, rumah sudah dijaga oleh anjing..manusia juga belum puas. Tidak ada yang menemaninya bercanda, berbincang-bincang. Sehingga manusia minta ada yang bisa menemaninya. Tuhan pun masih berbaik hati, dan diciptakanlah monyet. Monyet yang diberi jatah hidup 20 tahun, juga sama cukup 10 tahun saja dan sisa umurnya diberikan pada manusia. Sehingga usia manusia genap menjadi 60 tahun.

Begitukah kehidupan kita, 30 tahun merasakan menjadi manusia. Sepuluh tahun berikutnya bekerja keras mencari nafkah. Umur 40 - 50 tahun menjaga rumah, mungkin menjaga cucu-cucunya. Dan sisa 10 tahun teakhir (50 - 60 tahun) hanya santai, duduk di depan cermin sambil membuang uban seperti..monyet.

Hidup hanya sekali. Manfaatkan untuk sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi sesama.
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 5:30 AM

Thursday, September 22, 2011

Membuang Waktukah?

Sejak punya kebiasaan nge-blog..kuterbangun tiap malam..
Di depan layar sampai fajar menyingsing..
Tapi saat gak ada ide..kebiasaan itu pun terus berjalan..
Dan di saat itu..hanya browsing ke sana sini tanpa secuil
postingan di blog...

Terbuangkah waktu saya..entahlah
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 3:58 AM

Wednesday, September 21, 2011

Ceplok Telur

Pagi ini kusarapan pakai telur ceplok..
Pengganjal perut biar tidak masuk angin atau maag
Tentunya telur ceplok tanpa bumbu apapun..
Cukup di pecah..cemplung masuk penggorengan..
Istriku yang membuat..sampai menyiapkan nasi sampai ke piringnya
Dia ingin agar selalu makan pagi, walau sedikit..
Hanya aku yang suka membandel..
Hingga akhirnya maag menghajarku..
dengan rasa pusing berkepanjangan berhari-hari..

Hari ini saya mengajar..dilanjukan dengan ekstrakurikuler..
Untuk ekstrakurikuler ada dua pilihan..mau KIR (Karya Ilmiah Remaja) atau jurnalistik..
Aku gak terlalu memikirkannya..
Apapun ekstranya, aku akan mengajari siswa-siswaku agar suka menulis
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 6:10 AM
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...