Sunday, October 25, 2020

Ketika Seorang Pengembara Harus Berhenti

 











Ketika seorang pengembara harus berhenti
Menepati janji pada negeri
Membangun cinta suci
Menahan pada keinginan diri


Ketika bendera telah berkibar
para lelaki perempuan telah beranak pinak
anak-anak kecil asyik bersorak
kesunyian itu telah tersibak

kutahu pagi itu tiba
saatnya kembali berkelana
menyusuri mimpi-mimpi yang sarat makna
kembali mengembara mengikuti hasrat jiwa

Tak perlu gundah rasa
Saat pikiran dikalahkan bisikan entah siapa
Untuk segera ke sana
Mengubah yang sudah ada

Begitu seterusnya
Kembali berkelana




Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 7:16 PM

Tuesday, October 6, 2020

Pagi ini di Sudut Kamar


Pagi ini ditemani suara-suara yang sebenarnya mengganggu
Tetapi tak hendak membuang suara-suara itu
Biarlah semua mendapatkan perannya
Seperti aku 
yang berperan sendiri menuliskan bait-bait puisi tak bermakna

Hidup bak siklus yang terus berulang
Berbagai peristiwa yang sebenarnya bermuara yang sama
Sedikit beda cerita dengan efek yang hampir sama

Beda tempat
Bersama
Terpisah sesaat
Terpisah selamanya

Sebuah proses yang harus terjalani
Siklus nyata kehidupan

Tak bisa mengelaknya


Yogyakarta, 6 Oktober 2020

Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 7:17 AM

Sang Pecundang


Sang Pecundang


Di hari itu ingin datang
Bak pahlawan yang membawa kemenangan
Langkah tegap maju ke depan
Tak ada yang tak dapat disingkirkan

Melaju menggerus kawan
Menyingkirkan lawan dengan senyuman
Senyum terkembang remehkan keadaan
Tak ingat kekuatan

Semua ada waktunya
kesabaran tak tertahan
yang sebenarnya bukan kesabaran
jalan menjadi pecundang

Ketika kawan tak lagi menjadi teman
Ketika lawan pun tak lagi melawan
Terasa sudah tak ada lagi yang dipertaruhkan

Ya..kehidupan bukan masalah kemenangan
Kemenangan maya yang sebenarnya hanya sebagai

pecundang





Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 7:03 AM

Saturday, October 3, 2020

Hanya Tuhan Yang Maha Mengerti

Hanya Tuhan yang Maha Mengerti

Ketika tak ada yang mau mendengar

Bahkan orang yang paling dekat

Ketika tak ada yang mau memahami

Bahkan oleh orang yang paling mencintai

Ketika tak ada yang mau melihat

Bahkan oleh orang yang setiap saat bersua


Ketika semua menutup telinga

Ketika semua menutup mata hatinya

Ketika semua menutup matanya

Masih tetap bisa berharap

Pada-Mu Tuhan yang selalu memahami

Pada-Mu Tuhan yang Maha Mengerti


Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 6:39 PM
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...