Thursday, May 10, 2012

Puisi Chairil Anwar : "Aku"

Puisi Chairil Anwar : "Aku"


AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang, 'kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Komentar :
Membaca puisi tersebut, saya sangat iri. Mengapa puisi seperti itu bisa begitu terkenal?
Apakah karena pilihan kata-katanya yang tidak biasa?
Dengan mengatakan "Aku ini binatang jalang". Begitu beraninya dia "menelanjangi" atau "menjelekkan" diri sendiri. Apakah karena kemarahan atau keputusasaan. Apa yang dimaksud dengan kata-kata "Kalau sampai waktuku". Apakah maksudnya dia mau meninggal. Tapi gak mungkin, karena di paling bawah dia berucap "Aku mau hidup seribu tahun lagi".
Di samping keberanian "mengatai" dirinya. Sekaligus juga berani menantang untuk terus "meradang" dan "menerjang", meski peluru menembus dirinya.
Jadi apa yang dimaksud dengan "Kalau sampai waktuku". Sebuah keputusan pentingkah. Tekad yang kuat. Atau keberanian melakukan sesuatu yang selama ini dipendam.
Tidak peduli!!
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 8:31 PM

5 comments:

  1. Menkajubkan :D Luar biasa puisinya.

    ReplyDelete
  2. Puisi yang menggetarkan

    http://bookstove.com/poetry/me-by-chairil-anwar/

    ReplyDelete
  3. kalau ditanyakan kenapa bisa terkenal yah jawabanya karena puisi aku dan chairil anwar dalam pembelajaran bahasa indonesia selalu diperkenalkan setiap tahunya, coba tanyakan tentang puisi berjudul aku ingin - sapardi djoko damono , jika ditanyakan kepada org2 ttg isinya sebagian tahu tapi klw ditanyakan tentang siapa penulis puisi aku ingin,sebagian besar nda ada yang tau , karena memang dalam pembelajaran bahasa indonesia hanya selalu mau memperkenalkan Chairil Anwar , padahal klw menurut saya lebih bagus kumpulan puisi amir hamza dibanding puisi chairil anwar . saya suka cara anda kritis :) , salam kenal oleh : Muhammad Arifin

    ReplyDelete
  4. Menurut saya begini maksudnya:
    Kalau sampai waktuku (untuk meninggalkan dunia ini), jangan tangisi aku atau berharap umurku akan lebih panjang, sebab aku telah hidup dengan berani, menganggung segala kesusahan dan kesengsaraan dengan tekad dan keyakinan yang bulat. Penulis berharap dengan keberaniannya dalam menjalani hidup, legacy nya bisa hidup sampai selamanya, walaupun tubuhnya bisa menderita dan mati, namun keberaniannya, karyanya dalam hidup yang singkat namun penuh makna tersebut, diharap akan kekal sampai selamanya. Chairil Anwar sendiri mungkin memiliki pandangan dan harapan seperti ini, sama seperti para prajurit yang gugur di medan perang, walaupun banyak sengsara dan mati muda, namun keberanian mereka berbuah kemerdekaan bangsa, dan hal ini (kemerdekaan dan keberanian) kekal adanya, sampai seribu tahun pun akan dikenang. Dalam konsep yang lebih luas, orang yang menjalani hidup dengan berani adalah ksatria2 sejati, dan karya mereka akan hidup lama setelah tubuh mereka dikubur saat ajal.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...