Monday, March 19, 2012

Gaya Bahasa (Style)

Gaya Bahasa (Style)

Dilihat dari segi bahasa, yang dimaksud dengan gaya bahasa adalah cara mengunakan bahasa. Style atau gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa).

Sebuah gaya bahasa yang baik harus memuat tiga unsur, yaitu kejujuran, sopan-santun, dan menarik. Kejujuran artinya kita mengikuti aturan-aturan, kaidah-kaidah yang baik dan benar dalam berbahasa. Sopan-santun artinya kita memberikan penghargaan atau menghormati orang yang diajak bicara. Sebuah gaya yang menarik dapat diukur melalui beberapa komponen sebagai berikut : variasi, humor yang sehat, pengertian yang baik, tenaga hidup (vitalitas), dan penuh daya khayal (imajinasi).

Jenis-jenis gaya bahasa
a. Segi Nonbahasa
Gaya bahasa (style) dapat dibagi menjadi tujuh, yaitu : 1) Berdasarkan pengarang; 2) Berdasarkan masa;
3) Berdasarkan  medium; 4) Berdasarkan subyek; 5) Berdasarkan tempat; 6) Berdasarkan hadirin, dan 7) Berdasarkan tujuan.

b. Segi Bahasa
1) Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata
Meliputi gaya bahasa resmi, gaya bahasa tak resmi, dan gaya bahasa percakapan.

2) Gaya bahasa berdasarkan nada
Meliputi : gaya bahasa sederhana, gaya mulia dan bertenaga, serta gaya menengah.

3) Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat
Meliputi : klimaks, antiklimaks, paralelisme, antitesis, repetisi, Repetisi terbagi menjadi : epizeuksis, tautotes, anafora, epistrofa, simploke, mesodiplosis, epanalepsis, dan anadiplosis.

4) Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna
Meliputi gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan.
Gaya bahasa retoris meliputi : aliterasi, asonansi, anastrof, apofasis atau preterisio, apostrof, asindeton, polisindeton, kiasmus, elipsis, eufemismus, litotes, histeron proteron, pleonasme dan tautologi, perifrasis, prolepsis atau antisipasi, erotesis atau pertanyaan retoris, silepsis dan zeugma, koreksio atau epanortosis, hiperbol, paradoks, dan oksimoron.
Gaya bahasa kiasan, meliputi persamaan atau simile, metafora, alegori, parabel, dan fabel, personifikasi atau prosopopoeia, alusi, eponim, epitet, sinekdoke, metonimia, antonomasia, hipalase, ironi, sinisme, dan sarkasme, satire, inuendo, antifrasis, serta pun atau paranomasia.

Ternyat gaya bahasa begitu banyaknya (tercengang aku membacanya), dan bagi yang membutuhkan tambahan penjelasan bisa kirim e-mail ke arsyadriyadi@yahoo.com atau membaca langsung dari referensinya, yaitu buku Diksi dan Gaya Bahasa karangan Gorys Keraf, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama tahun 2004.
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 9:21 PM

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...