Friday, September 23, 2011

Arti Hidup Manusia

Entah dari mana kudengar cerita ini..yang jelas aku ingin menuliskan kembali. Dari buku Anand Khrisna kalau gak salah, sebuah cerita cina kuno.
Pada saat Tuhan menciptakan manusia, konon para malaikat protes. "Paling-paling manusia itu rewel, dan suka bikin masalah." begitu katanya. Begitu manusia dilahirkan..mereka langsung minta ini-minta itu. Pertama kali, karena lapar dia minta mie instan. Tuhan pun menyanggupinya. Dan dia diberi jatah hidup 30 tahun.
Kemudian karena bosan makan mie instan, mereka ingin bertani. Tuhan pun memberikan dia sawah. Pagi sampai sore hari, mereka berangkat ke sawah. Malam capek, tidur dengan pulasnya. Hari-berganti hari, mereka merasa bosan dan capek, sehingga minta kepada Tuhan agar ada yang membantunya.
Akhirnya Tuhan pun, menciptakan kerbau agar membantu manusia untuk membajak sawahnya. Kerbau diberi jatah umur 20 tahun. Ternyata si kerbau pintar. Dia bilang, "Tuhan, saya gak mau membantu manusia selama 20 tahun. Cukup 10 tahun saja saya hidup. Yang 10 tahun umurku, berikanlah pada manusia." Tuhan pun menyanggupi, sehingga umur manusia menjadi 40 tahun.
Diberi kerbau, manusia pun gak puas. Di rumah merasa tidak aman, sehingga minta pada Tuhan agar ada yang menjaga rumahnya. Tuhan pun menyanggupi, dengan memberikan dia seekor anjing. Anjing tersebut diberi jatah umur 20 tahun. Tetapi, sama seperti kerbau, anjing tersebut hanya minta 10 tahun dan sisa umurnya diberikan pada manusia. Sehingga umur manusia bertambah menjadi 50 tahun.
Mengerjakan sawah sudah dibantu oleh kerbau, rumah sudah dijaga oleh anjing..manusia juga belum puas. Tidak ada yang menemaninya bercanda, berbincang-bincang. Sehingga manusia minta ada yang bisa menemaninya. Tuhan pun masih berbaik hati, dan diciptakanlah monyet. Monyet yang diberi jatah hidup 20 tahun, juga sama cukup 10 tahun saja dan sisa umurnya diberikan pada manusia. Sehingga usia manusia genap menjadi 60 tahun.

Begitukah kehidupan kita, 30 tahun merasakan menjadi manusia. Sepuluh tahun berikutnya bekerja keras mencari nafkah. Umur 40 - 50 tahun menjaga rumah, mungkin menjaga cucu-cucunya. Dan sisa 10 tahun teakhir (50 - 60 tahun) hanya santai, duduk di depan cermin sambil membuang uban seperti..monyet.

Hidup hanya sekali. Manfaatkan untuk sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi sesama.
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 5:30 AM

3 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...