Mengenal Gaya Bahasa : Pengertian dan Macamnya
Gaya bahasa lekat sekali dengan retorika. Setiap orang dalam berkomunikasi dengan orang lain punya gaya bahasa yang berbeda-beda. Gaya bahasa atau style ini, secara sederhana dapat diartikan dengan cara menggunakan bahasa. Gaya bahasa yang digunakan pemimpin kita, dari Bapak Sukarno, Suharto, Habibie, Abdurahman Wahid (Gus Dur), Megawati, SBY, sampai Presiden Jokowi sangat berbeda-beda. Kita bisa membayangkan dan membedakannya dengan jelas.
Pengertian Gaya Bahasa, menurut Gorys Keraf dalam buku Diksi dan Gaya Bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). Apapun gaya bahasa yang dipakai, harus memenuhi syarat berikut : kejujuran, sopan-santun, dan menarik. Ketiganya satu paket yang saling melengkapi. Jujur tapi tidak sopan sangat mungkin akan ditinggalkan pembacanya. Demikian juga sudah jujur menggunakan sopan-santun tapi materi/tulisan tidak disampaikan secara menarik juga akan ditinggalkan pembaca.
Gaya bahasa (atau style)ini bermacam-macam. Gaya bahasa ini dapat dilihat dari segi nonbahasa maupun segi bahasa. Dari segi nonbahasa, gaya bahasa dapat dibedakan berdasarkan : 1) pengarang; 2) masa; 3) medium; 4) subyek; 5) tempat; 5) hadirin; dan 6) tujuan. Sedangkan berdasarkan segi bahasa, gaya bahasa dibedakan berdasarkan : 1) pilihan kata; 2) nada yang yang terkandung dalam wacana; 3) struktur kalimat; 4) langsung tidaknya makna.
Dengan mendasarkan pada macam-macam gaya bahasa (atau style) ini, wajar kan jika setiap orang bisa kelihatan gaya bahasanya. Seperti gaya bahasa pemimpin kita yang bermacam-macam (contoh aspek nonbahasa). Demikian juga kalau membaca karya para penulis Indonesia, kita pun akan mengenal gaya Chairil Anwar, Gaya Sutan Takdir Alisyahbana, gaya Pramudya Ananta Tour, gaya NH Dini dan lain-lain. Contoh aspek non bahasa yang lain, yaitu gaya bahasa berbeda untuk tiap-tiap subyek bahasan. Misalnya gaya penulisan ilmiah, filsafat, teknik, hukum, sastra dan sebagainya. Masing-masing subyek tersebut punya ciri khas sendiri-sendiri.
Dalam segi bahasa, gaya bahasa juga bermacam-macam. Berdasarkan pilihan kata yang digunakan, ada gaya bahasa resmi, gaya bahasa tak resmi dan gaya bahasa percakapan. Berdasar nada ada gaya sederhana, gaya mulia dan bertenaga, serta gaya menengah. Berdasarkan struktur kalimat, ada gaya bahasa klimaks, antiklimaks, paralelisme, antitesis, dan repetisi. Berdasarkan langsung tidaknya makna ada gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan
Dengan memahami pengertian gaya bahasa dan macam-macamnya, kita bisa meningkatkan cara kita berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Meskipun banyak sekali macamnya, kita tentunya berharap tetap punya ciri khas dalam berbahasa (atau punya style tersendiri) tapi tetap mendasarkan diri pada kejujuran, sopan-santun, dan menarik hati.
Sumber : Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. PT Gramedia Pustaka Utama
No comments:
Post a Comment