Sunday, November 20, 2016

Diksi dan Gaya Bahasa

Buku Diksi dan Gaya Bahasa merupakan lanjutan dari buku Komposisi yang ditulis oleh Gorys Keraf.  Dalam buku Diksi dan Gaya Bahasa ini akan diperkenalkan mengenai komposisi dari segi retorika. Komposisi sendiri dapat diartikan sebagai penyusunan atau penempatan beberapa unsur secara bersama-sama dalam suatu paduan yang harmonis. Komposisi dalam konteks bahasa dan sastra dapat diartikan sebagai penempatan unsur-unsur bahasa untuk menghasilkan karangan yang baik dan teratur.

Buku Diksi dan Gaya Bahasa ini tidak berdiri sendiri dengan buku-buku lain tentang teknik mengarang. Masih ada beberapa buku yang harus dikuasai seperti buku Eksposisi dan Deskripsi serta buku Argumentasi dan Narasi.

Buku Diksi dan Gaya Bahasa ini terbagi dalam 7 bagian, yaitu
Bab 1 Retorika
Dalam melakukan retorika ada 2 aspek yang perlu diketahui, yaitu pengetahuan mengenai bahasa dan pengetahuan mengenai obyek/materi yang akan disampaikan. Dalam buku Diksi dan Gaya Bahasa ini retorika diartikan sebagai suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, baik lisan maupun tertulis, yang didasarkan pada pengetahuan yang disusun dengan baik.

Bab 2 Kata dan Pilihan Kata
Tiap kata mengungkapkan sebuah gagasan atau sebuah ide. Semakin banyak kata yang dikuasai seseorang, semakin banyak pula ide atau gagasan yang dikuasainya dan sanggup diungkapkannya. Pilihan kata atau diksi bukan sekedar untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan ide atau gagasan tetapi juga meliputi permasalahan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan.

Bab 3 Kamus Sebagai Sumber Diksi
Kamus merupakan buku referensi yang memuat daftar kosa kata yang terdapat dalam sebuah bahasa, yang disusun secara alfabetis disertai keterangan bagaimana menggunakan kata tersebut. Kamus dapat dibedakan menjadi kamus umum, kamus khusus dan kamus istilah. Ada juga yang membedakan kamus menjadi kamus eka bahasa, dwi bahasa bahkan multi bahasa. Dari sifatnya pun dapat dibedakan antara kamus standar dan kamus non-standar.

Bab 4 Perluasan Kosa Kata
Setiap orang perlu untuk melakukan perluasan kosa kata untuk meningkatkan kualitas komunikasinya. Kosa kata yang dikuasai setiap orang akan berkembang dimulai masa anak-anak kemudian menginjak remaja sampai akhirnya dia menjadi dewasa. Kosa kata dapat diperluas oleh setiap orang melalui berbagai cara seperti melalui proses belajar, melalui konteks, melalui kamus, kamus sinonim dan tesaurus serta dengan menganalisa kata-kata.

Bab 5 Pendayagunaan Kata dan Ketepatan Pilihan Kata
Pendayagunaan kata berkaitan dengan dua permasalahan utama, yaitu ketepatan memilih kata yang tepat serta kesesuaian atau kecocokan dalam menggunakan kata-kata tersebut. Ketepatan pilihan kata membicarakan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh penulis atau pembicara.

Bab 6 Pendayagunaan Kata dan Kesesuaian Pilihan Kata
Ketepatan dan kesesuain pilihan kata merupakan hal yang berbeda. Dalam persoalan ketepatan kita bertanya apakah pilihan kata yang dipakai sudah setepat-tepatnya, sehingga tidak akan menimbulkan interpretasi yang berlawanan antara pembicara dan pendengar atau antara penulis dan pembaca. Sedangkan dalam kecocokan atau kesesuaian dipersoalkan apakan pilihan kata atau gaya bahasa yang dipergunakan tidak merusak suasana atau menyinggung perasaan.

Bab 7 Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau style merupakan cara untuk mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur berikut, yaitu kejujuran, sopan santun, dan menarik.

Untuk uraian yang lengkap dari ketujuh bahasan tersebut bisa membaca buku Diksi dan Gaya Bahasa yang ditulis oleh Gorys Keraf.
Selamat membaca.



Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 7:13 PM

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...