Ahmad Tohari adalah sastrawan yang terkenal sebagai pengarang trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk (1982), Lintang Kemukus Dinihari (1985) dan Jantera Bianglala (1986).
Karya-karyanya banyak yang mendapatkan penghargaan, seperti cerpennya yang berjudul "Jasa-Jasa buat Sanwirya" memenangi Hadiah Harapan Sayembara Cerpen Kincir Emas Radio Nederland Wereldomproep (1977). Novel Di Kaki Bukit Cibalak memperoleh salah hadiah Sayembara Penulisan Roman yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun 1979. Novel Kubah mendapatkan penghargaan dari Yayasan Buku Utama sebagai bacaan terbaik dalam bidang fiksi tahun 1980. Novel Jentera Bianglala dinyatakan sebagai fiksi terbaik (1986). Melalui novelnya yang berjudul Bekisar Merah, Ahmad Tohari meraih hadiah Sastra Asean 1995.
Cerpennya yang lain adalah sebagai berikut :
1. "Tanah Gantungan" dalam Amanah, 28 Desemebr 92 - Januari 1993
2. "Mata yang Enak Dipandang" dalam Kompas, 29 Desember 1991
3. "Zaman Nalar Syngsang" dalam Suara Merdeka, 15 Desember 1993
4. "Sekuntum Bunga Telah Gugur" dalam Suara Merdeka, 7 Mei 1994
5. "Di Bawah Langit Dini Hari" dalam Suara Merdeka, 1 November 1993
6. "Pencuri" dalam Pandji Masjarakat, 11 Februari 1985
7. dll
Sumber : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Sumber gambar : http://jogjanews.com/ahmad-tohari-menulis-adalah-hidup-saya
No comments:
Post a Comment