Sunday, February 16, 2020

Mengembalikan Motivasi Menulis

Kita mungkin pernah mendengar kata-katanya yang intinya menulislah karena kita orang biasa. Beda jika kita orang terkenal, maka banyak orang yang akan menuliskan tentang kita.

Itu jika kita ingin tercatat dalam sejarah. Ketika kita merasa tidak ingin diingat oleh sejarah, motivasi apa yang akan membuat kita terus menulis.

Nurhadi (2017 : 1) menyebutkan ada 3 alasan orang menulis, yaitu alasan personal, profesional, dan sosial kemasyarakatan. Alasan personal meliputi (1) pelepasan ide kreatif, (2) menulis buku harian, dan (3) membuat jadwal kegiatan pribadi. Pelepasan ide kreatif misalnya menulis puisi, cerpen, novel dan sebagaianya.  Alasan profesional misalnya menulis undangan rapat, membuat pengumuman, membuat laporan, menyusun profil lembaga dan sebagainya. Alasan sosial kemasyarakatan misalnya menulis surat pribadi, sms, membuat dokumen perjanjian dan sebagainya.

Menulis yang dimaksud di sini fokus pada aktivitas penulisan yang terkait dengan alasan personal. Bukan karena tuntutan pekerjaan maupun tuntutan masyarakat tetapi terus menulis. Kalau menjadi seorang sekretaris perusahaan ya biasa saja dong menuliskan berbagai dokumen seperti surat menyurat. Ataupun seorang ketua RT ya wajar ketika harus menulis pengumuman untuk berhati-hati terhadap wabah suatu penyakit, misalnya demam berdarah.

Motivasi yang paling baik tentunya harus muncul dari diri sendiri.
Menulis sebagai passion.
Menulis sebagai kebutuhan.
Ada perasaan yang kurang ketika belum menulis.
Merasa berdosa ketika tidak melaksanakan kewajiban menulis. Kewajiban yang dimaksud karena dia mewajibkan dirinya sendiri.

Ada juga yang menulis karena sekedar buat curhat.
Menulis agar terkenal.
Menulis untuk berbagi ilmu.
Menulis untuk menambah jaringan.
Menulis untuk menambah pendapatan.
Menulis untuk mengisi kekosongan waktu.
Menulis untuk menunjukkan eksistensinya.
Menulis untuk .....
Menulis untuk .....
Menulis untuk ......
Dan banyak hal yang bisa dijadikan untuk selalu menulis.

Pengetahuan, kemampuan, dan keinginan merupakan satu paket. Apa dan mengapa saya menulis? Bagaimana saya menulis? Ranah pengetahuan dan keinginan itu hanya berhenti sampai situ. Sampai ada keinginan (desire) yang kuat untuk menulis. Istilah pengetahuan, kemampuan, dan keinginan ini saya dapatkan di buku biografi Stephen R. Covey (Siapa ya?).

Ada juga yang mengatakan seorang pecundang punya beribu-ribu alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Tetapi bagi seorang pemenang hanya cukup memiliki 1 alasan untuk memicu melakukan banyak hal.

Tetap semangat (khususnya diri saya)...
Untuk terus menulis...menulis...dan menulis...


Sumber gambar : https://writingcooperative.com/18-motivational-quotes-to-bring-out-the-writer-in-you-ea3e61c93734

Bacaan lebih lanjut :
Nurhadi. 2017. Handbook of Writing (Panduan Lengkap Menulis). Jakarta : Bumi Aksara
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 4:21 AM

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...