Sunday, December 11, 2011

Cinta Pertama

melihatmu..terasa jiwa melayang
mengingatmu..terasa jiwa terbang
mencintaimu... mimpiku pasti 'kan terwujud
mencintaimu...ku tak terkendali

detik-detik..waktu terus berlalu
kisah itu telah semakin pudar
dan akhirnya seperti tak berbekas
mungkinkah terulang

saat kembali bertemu
hatiku seperti ditusuk sembilu
kisah itu semakin hadir
dan terasa seperti nyata

kusadari cinta pertama tak pernah hilang
meski tak mungkin terulang kembali
dan...
tak boleh terjadi

Semarang, 11 Desember 2011
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 5:16 PM

Tak Ada Kegagalan Bagi Pemenang

Bayi yang terlahir langsung menangis..Ada apakah gerangan? Apakah senang melihat dunia yang terang? Ataukah bersedih...oo beginikah dunia yang sebenarnya. Lebih nyaman rasanya di rahim ibu...

Tapi bayi tersebut yang tidak menyalahkan siapa-siapa. Tidak juga Bapaknya...yang entah di mana manakala Sang Ibu berjuang melahirkan dirinya dengan mempertaruhkan nyawa..
Bayi tidak pernah mengeluh dalam menjalani hidupnya..belajar tengkurap..duduk..berdiri..jalan..dan akhirnya berlari dijalaninya tanpa kenal putus asa..
Jatuh..bangun adalah hal biasa baginya..
Hari demi hari dijalani..masuk sekolah..dari SD..SMP..SMA..Universitas dan akhirnya menjadi manusia dewasa..
Dan masalah demi masalah terus melandanya..Apakah dia akan menjadi seorang anak yang selalu mengeluh karena diganggu temannya..ataukah mengeluh karena banyak PR yang harus diselesaikan..ataukah seperti mahasiswa yang menyalahkan dosennya manakala dia gak lulus-lulus..
Mungkinkah dia bisa kembali seperti bayi atau anak kecil..yang tak pernah menyerah berhenti belajar ..segera bangkit saat terjatuh..kembali terbangun saat belajar naik sepeda..
Bagi seorang juara tidak ada kata gagal..hemm kegagalan hanyalah langkah awal menuju kesuksesan..
Di dalam kegagalan banyak peluang yang dapat dimanfaatkan sehingga membuat dia memperoleh kesuksesan  yang berlebih..
Pada dasarnya tiap manusia mempunyai kemampuan memperbaiki dirinya..hanya jiwa-jiwa yang kerdil yang akan menyerah..manakala dia mengalami kegagalan

Semarang, 11 Desember 2011
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 7:01 AM

Friday, December 2, 2011

BALADA SEORANG LENGGER

BALADA SEORANG LENGGER

Penulis: S. Gilangtresna, Setijanto Salim, Agus Pribadi, dkk., 

Kategori: Kumpulan Cerpen

ISBN: 978-602-225-187-3

Terbit: November 2011

Tebal: 198 halaman

Harga: Rp. 42.000,00 

Deskripsi:

Masyarakat yang maju adalah masyarakat yang beraksara atau masyarakat yang tingkat literasinya tinggi. Dalam masyarakat yang demikian kehidupan kesusastraan berkembang pesat karena kesusastraan telah menjadi kebutuhan mendasar.
Dalam kesadaran ini buku kumpulan cerita pendek BALADA SEORANG LENGGER diterbitkan. Antologi yang berisi 19 cerpen ini semuanya mewakili latar belakang Banyumas Raya, baik dalam arti wilayah maupun budayanya. Dan cukup berhasil. Baik cita rasa, pengaruh tata nilai, maupun nuansa kebanyumasannya sangat terasa.
Ciri khas kelokalan Banyumas sekaligus menjadi salah satu kekuatan antologi ini. Sekarang, ketika globalisasi juga sudah lama merambah dunia sastra, maka unsur lokalitas menjadi hal yang dirindukan.
Cerpen yang baik adalah cerpen yang berhasil menanamkan kesan mendalam bagi pembacanya. Bila demikian, maka ke-19 cerpen dalam antologi ini, yaitu
1. Benteng Pendem (Agus Pribadi);
2. Makam Tanpa Nama (Nenny Makmun);
3. Pongkor-pongkor Tua ( H.A. Wahyudi);
4. Rawuhan (Setijanto Salim);
5. Batu Bisu (Sunarno Sahlan);
6. Jelmaan Dewi Supraba (Meshy Darmayanti);
7. Sepeda untuk Bapak (Unggul Tri Aji);
8. Darah Keadilan (M.N. Kelana);
9. Balada Seorang Lengger (S. Gilangtresna);
10. Kesetiaan Bulan (Bunda Seno alias Prajna Bhadra);
11. Tawur Banyu (Lentera Fajar);
12. Bukan Sketsa Biasa (Sutantinah);
13. Kerling Sang Penari Lengger (Alfarie El Ars);
14. Kerinduanku Terkoyak (Singgih Swasono);
15. Kubunuh Kau dengan Keperawananku (Arsyad Riyadi); 
16. Cinta Antara Dua Huruf “O” (Siwi Mars Wijayanti);
17. Ketoprak Tobong (Agustav Triono);
18. Katresnan Sakjeroning Segara (Indah Prihati); dan
19. Banyu(E)Mas (Mastiyok Pamungkas),

semuanya, dengan kekuatan dan ciri masing-masing, mengesankan. Tentu kesan yang ada bertingkat-tingkat.
Kepengarangan adalah sebuah proses menuju kematangan, proses yang tidak boleh selesai, laksana jalan tiada ujung. Masyarakat akan setia mengikuti proses kepengarangan ke-19 cerpenis ini menuju puncak. Selamat berkarya, Indonesia menanti karya-karya kalian!

Sumber : http://www.leutikaprio.com/produk/11027/kumpulan_cerpen/1111344/balada_seorang_lengger/11071643/s_gilangtresna_setijanto_salim_agus_pribadi_dkk
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 4:59 PM
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...