Sunday, October 2, 2011

Arjuna Mencari Cinta (Tamat)

Pada bagian terdahulu diceritakan, bahwa majikan lama dari Arjuna mempunyai anjing lagi yang bernama Lesmana. Sekarang kita lihat bagaimana keadaan Arjuna.

Arjuna, masih menjalani kehidupannya dengan majikan barunya yang sudah tua dan hidup dalam kemiskinan. Meskipun demikian, Arjuna sangat bahagia. Justru dengan keadaannya sekarang, telah menempa Arjuna menjadi anjing yang kuat dan bertambah cerdas dalam menghadapi segala macam tantangan kehidupan. Dia bukanlah Arjuna dulu.

Berbeda dengan Arjuna yang bertambah kuat, sang Majikan  semakin tua semakin lemah dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Di hari itu, hari yang begitu panas. Matahari tepat di ubun-ubun, Arjuna dan majikannya masih berjuang mencari sisa-sisa makanan. Lelaki tua itu berjalan tertatih-tatih dibantu dengan tongkat bambunya. Arjuna berjalan mengiringinya. Mereka akhirnya beristirahat di bawah pohon yang rimbun di pinggir sungai. Setelah makan ala kadarnya, keduanya tertidur dengan pulas.

Matahari telah condong ke barat, manakala sang Arjuna terbangun. Dia bangkit dan dilihatnya majikannya masih terbaring dengan menyisakan senyum di bibirnya. "Kasihan sekali majikanku." Pikirnya. "Seharusnya dia mau tinggal di panti-panti sosial. Tapi, setiap ada razia, dia selalu memintaku untuk melindunginya. Aku akan menggonggong sekeras-kerasnya dan memamerkan gigiku yang tajam.  Kadang aku juga  mendorong dia agar cepat masuk ke dalam gorong-gorong untuk bersembunyi."

Kemudian Arjuna  turun di sungai. Mandi sambil minum sepuas-puasnya. Setelah kembali dilihatnya majikannya masih tertidur. Kemudian di sentuhnya tangan majikannya, sang majikan tetap terdiam. "Tuan, bangun. Hari sudah sore," bisiknya. Tetapi sang Majikan tetap terdiam. Arjuna tersentak kaget. Tidak ada desah nafas yang terdengar dari majikannya. Sang Arjuna mundur..dan dia akhirnya tersadar bahwa lelaki itu tertidur untuk selamanya.

"Tuan, bangun. Jangan tinggalkan aku!" Digoyang-goyangkan tubuh majikannya. Arjuna melolong panjang menyayat hati. Penduduk seantero kota terbangun. Ramai-ramai mereka mencari sumber lolongan itu sambil membawa berbagai senjata tajam. Orang-orang semakin mendekat. Arjuna yang ketakutan, kemudian lari meninggalkan majikannya. Lari sekencang-kencangnya sambil menahan rasa sedih yang teramat di dada. Dalam kelelahannya, Arjuna berhenti. Duduk sambil menyimpan isakannya. Dia termenung lama, seluruh tubuhnya lemas..matanya tertutup. Hilang semangat.

************
Arjuna tersadar kembali. Segera dia lari sekencang-kencangnya kembali ke tempat majikannya meninggal. Tiba di sana, dia tidak menemukan apa-apa. Berkeliling dia menyusuri pinggiran sungai, sampai akhirnya dia melihat tanah gundukan yang masih merah. Pasti ini kuburan majikannya. Dilihatnya sebuah tongkat bambu, tertancap sebagai tanda siapa yang dikuburkan di sana.

Sepanjang waktu Arjuna, menunggui makam majikannya. Siang hari, dia pergi berkeliling kota mencari makanan ala kadarnya. Malam hari tidur di samping makam majikannya. Hawa dingin tak terasakan, baginya tinggal bersama majikannya adalah segalanya.

Di tempat lain, majikan lama masih mengenang masa lalunya bersama Arjuna. Untung saja, Lesmana anjing barunya  bisa mengurangi rasa rindunya pada Arjuna. Dan Lesmana, akhirnya pun tahu bahwa majikannya itu tidak bisa melupakan anjingnya yang bernama Arjuna. Lesmana berjanji, akan berusaha mencari Arjuna. Dia yakin, anjing yang ditemuinya beberapa waktu lalu adalah Arjuna.


Hingga pada suatu ketika, saat Lesmana dan majikannya berjalan-jalan di taman kota. Mereka melihat ada seekor anjing yang kumuh sedang mengais-ais tempat sampah. Lesmana teringat, di tempat itulah pertama kali, dia diberi roti oleh seseorang yang menjadi majikannya sekarang.  Anjing itu tiba-tiba mendongakkan kepalanya. Matanya beradu pandang dengan Lesmana. Keduanya saling menatap, seolah-olah pernah bertemu satu sama lain. Lesmana mengenalinya.

"Ya..itu pasti Arjuna," bisiknya. Lesmana pun lari mendekati anjing tersebut. Anjing tersebut kaget. Sontak dia pun menatap tajam Lesmana. Bulu-bulunya berdiri, dan dia menggonggong keras. Lesmana pun tak mau kalah. Majikannya yang sedang melamun, tersentak mendengar gonggongan mereka. Lantas dia mendekat mereka.

"Ada apa Lesmana!" teriaknya.
Lesmana hanya menjawab dengan gonggongan yang lebih keras lagi. Tiba-tiba anjing itu berlari meninggalkan Lesmana dan majikan. Lesmana mau mengejarnya, tetapi sang Majikan menahannya.
"Siapa dia Lesmana!" teriaknya lagi. "Apakah kamu mengenalnya?"
Lesmana menjawab, "Apakah Tuan tidak mengenalinya? Dia yang mengenali kunci Tuan waktu dulu. Aku yakin dia Arjuna."

"Arjuna! Oh Tuhan, mengapa aku tidak mengenalnya. Betapa bodohnya aku. Tapi di mana laki-laki tua yang menjaganya?
"Ayo Lesmana, kita cari dia."


Seharian penuh, mereka mencari Arjuna. Tapi tak ada hasilnya, mereka pun akhirnya pulang.

Di mana sebenarnya Arjuna. Sang Arjuna sebenarnya melihat kalau majikan lamanya mencari dia.  Tapi dia lari sekencang-kencangnya dan bersembunyi di dalam gorong-gorong kota. Salah satu tempat yang aman, saat dia dikejar petugas razia dari dinas sosial. Saat matahari nyaris tenggelam, sang Arjuna naik dan kembali ke pemakaman majikannya. Dan tidur dengan lelapnya. Dalam tidurnya, Arjuna bermimpi bahwa majikannya yang miskin hidup kembali. Dia terbangun ketika dalam mimpinya majikan lamanya membawa dia, sedangkan majikan yang baru tidak bisa menahannya dan hanya duduk menangisi kepergian Arjuna.
*************
Di tempat lain, Lesmana dan majikannya mencari strategi bagaimana agar bisa menemukan Arjuna. Tepat di hari minggu pagi,  mereka mengintai  taman kota. Lama menunggu, Arjuna tak kunjung tiba. Saat matahari mulai menaik, mereka melihat ada seekor anjing mendatangi tempat sampah di ujung taman. Ya..itu Arjuna. Melihat Arjuna mencari makanan, dengan mengorek-orek tempat sampah membuat sang Majikan meneteskan air matanya. Tapi dia harus menahan diri jangan sampai Arjuna mengetahui kalau sedang diamati. Kurang lebih setengah jam, sang Arjuna meninggalkan tempat itu. Lesmana dan majikannya membuntuti dengan hati-hati.

Akhirnya sampailah Arjuna di pohon besar, tempat dia biasa berteduh bersama majikannya. Tempat majikannya meninggal dulu. Hari yang panas. Arjuna mandi sambil minum sepuas-puasnya. Kembali sang Majikan meneteskan matanya. Arjuna naik, kemudian menyusuri pinggiran sungai dan langsung tiduran di dekat gundukan tanah, makam majikannya.

"Oh, ternyata lelaki tua itu telah mati. Dan Arjuna sangat setia kepadanya." begitu pikiran majikan Lesmana.
" Ya..aku tahu apa yang harus kulakukan."

Pelan-pelan Lesmana dan majikannya mendekati Arjuna. Arjuna yang melihat kedatangan keduanya, hanya memandang sejenak dan meneruskan tidurnya.

Sang Majikan mendekatinya dan berkata, " Arjuna, kembalilah bersamaku. Biarkan majikanmu tidur tenang di sini."
Arjuna membuka matanya dan menjawab, "Maaf Tuan, jiwaku sudah ada di sini. Hidup matiku adalah untuk majikanku."

Lama keduanya terdiam. Lesmana pun hanya diam. Tak berani dia mencampuri urusan keduanya. Waktu terus berlalu. Kesunyian itu pecah, saat sang Majikan berkata lagi.
"Arjuna, saya punya ide yang baik buat kamu."
"Katakan saja Tuan."
"Begini Arjuna, bagaimana kalau kuburan majikanmu dibongkar kembali. Kemudian kita pindahkan ke tempat yang lebih layak. Kamu pun bebas jika ingin mengunjunginya."

Arjuna membuka matanya, dan berkata, "Tetapi tuan...aku sudah nyaman hidup seperti ini. Hidup beralaskan bumi dan beratap langit yang indah."
Sang Majikan tersenyum dan berkata.
"Arjuna, hidupmu sudah sangat menderita. Tidak tahukah kamu, betapa dadaku nyeri melihat kamu bersusah payah mencari makan. Mengais-ngais sisa-sisa makanan. Mandi dan minum di sungai. Tubuhmu sudah sedemikian kurusnya."
"Tuan, saya sudah terbiasa seperti ini. Aku memang ditakdirkan hidup menderita."
"Bukan takdir Arjuna. Kamu bukanlah Arjuna dalam cerita mahabarata yang hidup menderita bersama saudara-saudaramu. Sama halnya dengan Lesmana. Lesmana bukanlah adik Sri Rama yang harus tahan menderita dalam pembuangan." Sang Majikan tersenyum.

"Kalian berdua adalah anjingku yang setia. Anjing yang membawa kebahagiaan. Arjuna, pulanglah bersamaku. Besok kita pindahkan makam majikanmu."

Akhirnya, Arjuna dan Lesmana tinggal bersama-sama sang Majikan. Makam majikan Arjuna pun dibongkar, dan dipindahkan ke pemakaman kota, berjejer secara terhormat dengan makam-makam yang lain.
Ditulis oleh: Arsyad R Bahasa dan Sastra Updated at : 5:38 PM

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...